Salah satu perwira TNI Angkatan Udara, Letkol Pas Yoseph Purba, M.Avn.Mgt., M.M.S., pcsc., yang saat ini tengah melaksanakan pendidikan Doktoral (S3) di Griffith University, Australia, melalui Beasiswa LPDP, tampil sebagai pembicara pada Human Factors and Ergonomics Society of Australia (HFESA) Conference 2025. Konferensi tahun ini mengangkat tema Human Factors in a Complex Systems, serta diikuti oleh para akademisi, praktisi safety, human factors, perwakilan industri, dan profesional dari berbagai sektor di Australia dan negara lainnya.
Dalam forum internasional tersebut, Letkol Pas Purba menyampaikan penelitian yang tengah dikembangkannya mengenai organisational culture and safety performance in high-risk military environment. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan faktor manusia (human factors) dan keselamatan dalam operasi dan latihan militer modern.
Melalui pemaparannya, Letkol Pas Purba mengangkat bagaimana pemahaman terhadap kultur organisasi memiliki peranan penting dalam meningkatkan keselamatan personel pada lingkungan militer yang sarat risiko. Pendekatan ini menekankan bahwa nilai, kebiasaan, pola komunikasi, dan kepemimpinan berpengaruh langsung pada safety di lingkungan militer. Letkol Pas Purba juga mengangkat rapid ethnography sebagai salah satu metode ilmiah yang dapat digunakan untuk mendalami safety culture di dunia militer. Pendekatan metodologis ini turut memperkaya literatur internasional mengenai bagaimana budaya dan praktik keselamatan dapat diperkuat dalam organisasi militer di berbagai negara.
Keikutsertaan perwira TNI AU dalam forum akademik internasional ini menjadi bukti nyata bahwa TNI Angkatan Udara terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, tidak hanya melalui pendidikan militer, tetapi juga melalui kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik keselamatan global.





































